Halaman

Selasa, 07 Agustus 2018

AGEN ASURANSI JIWA SIDOARJO



Untuk Masyarakat Sidoarjo Surabaya, Gresik dan sekitarnya, Saya adalah agen asuransi, yang siap membantu Anda dalam perencanaan keuangan dan proteksi keuangan jika  terjadi resiko.



Untuk konsultasi maupun mencari informasi lebih detail, bisa menghubungi :




No. WA/telegram/SMS/telpon : 085859220010




 




Salam hormat




 




Haryanto

Selasa, 31 Juli 2018

PILIH MANA ANTARA ASURANSI PENDIDIKAN DAN TABUNGAN PENDIDIKAN?


Tabungan adalah produk untuk menabung yang dapat menjaga keutuhan modal awal. Namun, tentu saja imbal hasilnya pasti tidak tinggi. Asuransi merupakan produk proteksi untuk melindungi keuangan keluarga apabila kepala keluarga yang menjadi sumber penghasilan meninggal dunia, atau menderita cacat total tetap permanen. Sehingga, jelas, tabungan untuk menabung, dan asuransi untuk proteksi. Nah, asuransi pendidikan pada dasarnya adalah kombinasi produk asuransi jiwa berjangka (term-life) plus tabungan. Fitur utama sebetulnya asuransi jiwa yang akan membayarkan uang pertanggungan apabila si tertanggung meninggal dunia sebelum si anak masuk universitas. Fitur tambahannya adalah memaksa Anda untuk menabung. Dari saldo tabungan yang terhimpun, perusahaan asuransi akan mengeluarkan sejumlah uang pada saat anak masuk SD, masuk SMP, masuk SMA, dan masuk universitas. Sehingga, jika Anda tidak meninggal dunia hingga polis berakhir, anak hanya mendapatkan porsi tabungan dalam bentuk pembayaran yang dijanjikan tersebut plus bonus bila ada. Tabungan pendidikan adalah produk tabungan berjangka yang biasanya berdurasi dua tahun ke atas, di mana Anda harus menyetorkan dana setiap bulan hingga jatuh tempo. Biasanya ditambahkan manfaat fitur asuransi jiwa, jadi tabungan akan terus tersetor meskipun orangtua meninggal dunia. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh ZAPFIN Research Division, rata-rata kenaikan biaya pendidikan di Indonesia mencapai 15 persen per tahun. Dengan angka ini, rasanya akan sulit jika Anda harus menyiapkan dana pendidikan anak jangka panjang dengan menabung di Tabungan Pendidikan yang hanya memberikan hasil sekitar 6 persen per tahun, dan juga asuransi pendidikan yang sebetulnya berfungsi untuk proteksi. Anda butuh berinvestasi untuk mempersiapkan dana pendidikan jangka panjang. Produk investasi seperti reksadana, adalah produk untuk melipatgandakan modal awal Anda dengan lebih cepat karena bisa memberikan potensi hasil hingga 20 persen per tahun. Namun, tentu saja resikonya bisa jadi nilai investasi menurun pada suatu periode. Tips mempersiapkan dana pendidikan 1. Tentukan sekolah mana yang ingin dituju, hitung kebutuhan biaya saat ini. Lakukan riset atau tanyakan kepada perencana keuangan mengenai hal ini. Lalu, hitung kebutuhan biaya nanti dengan memasukkan inflasi sebesar 10 - 15 persen per tahun. Anda bisa menggunakan fitur bantuan kalkulator Dana Pendidikan di www.zapfinance.co.id untuk menghitung. 2. Periksa kembali tabungan atau investasi yang sudah Anda persiapkan. Jika dananya belum cukup atau bahkan belum ada sama sekali, sekaranglah saatnya untuk mempersiapkan. 3. Sesuaikan produk keuangan yang dipilih dengan jangka waktu kebutuhannya. Masing-masing produk keuangan memiliki karakter dan fungsi yang berbeda. Misalnya, produk reksadana saham bisa digunakan untuk memenuhi tujuan dana kuliah anak yang jangka waktunya masih lebih dari 10 tahun dari sekarang, tapi produk ini tidak sesuai untuk memenuhi dana pendidikan jangka pendek untuk anak yang akan kuliah 3 tahun lagi. 4. Beli proteksi asuransi jiwa murni, yang akan memberikan jaminan apabila kepala keluarga meninggal dunia dan tidak dapat meneruskan investasi. Live a Beautiful Life, Prita Ghozie

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mending Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan?", https://lifestyle.kompas.com/read/2013/05/11/1409101/Mending.Tabungan.Pendidikan.atau.Asuransi.Pendidikan.
 Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami manfaat dari asuransi pendidikan. sehingga mereka sering salah paham antara asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan.
berikut penjelasan singkatnya.



Tabungan adalah produk untuk menabung yang dapat menjaga keutuhan modal awal. Namun, tentu saja imbal hasilnya pasti tidak tinggi. Asuransi merupakan produk proteksi untuk melindungi keuangan keluarga apabila kepala keluarga yang menjadi sumber penghasilan meninggal dunia, atau menderita cacat total tetap permanen. Sehingga, jelas, tabungan untuk menabung, dan asuransi untuk proteksi. Nah, asuransi pendidikan pada dasarnya adalah kombinasi produk asuransi jiwa berjangka (term-life) plus tabungan.

Fitur utama sebetulnya asuransi jiwa yang akan membayarkan uang pertanggungan apabila si tertanggung meninggal dunia sebelum si anak masuk universitas. Fitur tambahannya adalah memaksa Anda untuk menabung. Dari saldo tabungan yang terhimpun, perusahaan asuransi akan mengeluarkan sejumlah uang pada saat anak masuk SD, masuk SMP, masuk SMA, dan masuk universitas. Sehingga, jika Anda tidak meninggal dunia hingga polis berakhir, anak hanya mendapatkan porsi tabungan dalam bentuk pembayaran yang dijanjikan tersebut plus bonus bila ada.

Tabungan pendidikan adalah produk tabungan berjangka yang biasanya berdurasi dua tahun ke atas, di mana Anda harus menyetorkan dana setiap bulan hingga jatuh tempo. Biasanya ditambahkan manfaat fitur asuransi jiwa, jadi tabungan akan terus tersetor meskipun orangtua meninggal dunia. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh ZAPFIN Research Division, rata-rata kenaikan biaya pendidikan di Indonesia mencapai 15 persen per tahun. Dengan angka ini, rasanya akan sulit jika Anda harus menyiapkan dana pendidikan anak jangka panjang dengan menabung di Tabungan Pendidikan yang hanya memberikan hasil sekitar 6 persen per tahun, dan juga asuransi pendidikan yang sebetulnya berfungsi untuk proteksi. Anda butuh berinvestasi untuk mempersiapkan dana pendidikan jangka panjang. Produk investasi seperti reksadana, adalah produk untuk melipatgandakan modal awal Anda dengan lebih cepat karena bisa memberikan potensi hasil hingga 20 persen per tahun. Namun, tentu saja resikonya bisa jadi nilai investasi menurun pada suatu periode.

Tips mempersiapkan dana pendidikan :
1. Tentukan sekolah mana yang ingin dituju, hitung kebutuhan biaya saat ini. Lakukan riset atau tanyakan kepada perencana keuangan mengenai hal ini. Lalu, hitung kebutuhan biaya nanti dengan memasukkan inflasi sebesar 10 - 15 persen per tahun. Anda bisa menggunakan fitur bantuan kalkulator Dana Pendidikan di www.zapfinance.co.id untuk menghitung.
2. Periksa kembali tabungan atau investasi yang sudah Anda persiapkan. Jika dananya belum cukup atau bahkan belum ada sama sekali, sekaranglah saatnya untuk mempersiapkan.
3. Sesuaikan produk keuangan yang dipilih dengan jangka waktu kebutuhannya. Masing-masing produk keuangan memiliki karakter dan fungsi yang berbeda. Misalnya, produk reksadana saham bisa digunakan untuk memenuhi tujuan dana kuliah anak yang jangka waktunya masih lebih dari 10 tahun dari sekarang, tapi produk ini tidak sesuai untuk memenuhi dana pendidikan jangka pendek untuk anak yang akan kuliah 3 tahun lagi.
4. Beli proteksi asuransi jiwa murni, yang akan memberikan jaminan apabila kepala keluarga meninggal dunia dan tidak dapat meneruskan investasi.

 Untuk informasi lebih jelasnya bisa menghubungi kami.
0858-5922-0010




agen asuransi jiwa kesehatan sidoarjo


Tabungan adalah produk untuk menabung yang dapat menjaga keutuhan modal awal. Namun, tentu saja imbal hasilnya pasti tidak tinggi. Asuransi merupakan produk proteksi untuk melindungi keuangan keluarga apabila kepala keluarga yang menjadi sumber penghasilan meninggal dunia, atau menderita cacat total tetap permanen. Sehingga, jelas, tabungan untuk menabung, dan asuransi untuk proteksi. Nah, asuransi pendidikan pada dasarnya adalah kombinasi produk asuransi jiwa berjangka (term-life) plus tabungan. Fitur utama sebetulnya asuransi jiwa yang akan membayarkan uang pertanggungan apabila si tertanggung meninggal dunia sebelum si anak masuk universitas. Fitur tambahannya adalah memaksa Anda untuk menabung. Dari saldo tabungan yang terhimpun, perusahaan asuransi akan mengeluarkan sejumlah uang pada saat anak masuk SD, masuk SMP, masuk SMA, dan masuk universitas. Sehingga, jika Anda tidak meninggal dunia hingga polis berakhir, anak hanya mendapatkan porsi tabungan dalam bentuk pembayaran yang dijanjikan tersebut plus bonus bila ada. Tabungan pendidikan adalah produk tabungan berjangka yang biasanya berdurasi dua tahun ke atas, di mana Anda harus menyetorkan dana setiap bulan hingga jatuh tempo. Biasanya ditambahkan manfaat fitur asuransi jiwa, jadi tabungan akan terus tersetor meskipun orangtua meninggal dunia. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh ZAPFIN Research Division, rata-rata kenaikan biaya pendidikan di Indonesia mencapai 15 persen per tahun. Dengan angka ini, rasanya akan sulit jika Anda harus menyiapkan dana pendidikan anak jangka panjang dengan menabung di Tabungan Pendidikan yang hanya memberikan hasil sekitar 6 persen per tahun, dan juga asuransi pendidikan yang sebetulnya berfungsi untuk proteksi. Anda butuh berinvestasi untuk mempersiapkan dana pendidikan jangka panjang. Produk investasi seperti reksadana, adalah produk untuk melipatgandakan modal awal Anda dengan lebih cepat karena bisa memberikan potensi hasil hingga 20 persen per tahun. Namun, tentu saja resikonya bisa jadi nilai investasi menurun pada suatu periode. Tips mempersiapkan dana pendidikan 1. Tentukan sekolah mana yang ingin dituju, hitung kebutuhan biaya saat ini. Lakukan riset atau tanyakan kepada perencana keuangan mengenai hal ini. Lalu, hitung kebutuhan biaya nanti dengan memasukkan inflasi sebesar 10 - 15 persen per tahun. Anda bisa menggunakan fitur bantuan kalkulator Dana Pendidikan di www.zapfinance.co.id untuk menghitung. 2. Periksa kembali tabungan atau investasi yang sudah Anda persiapkan. Jika dananya belum cukup atau bahkan belum ada sama sekali, sekaranglah saatnya untuk mempersiapkan. 3. Sesuaikan produk keuangan yang dipilih dengan jangka waktu kebutuhannya. Masing-masing produk keuangan memiliki karakter dan fungsi yang berbeda. Misalnya, produk reksadana saham bisa digunakan untuk memenuhi tujuan dana kuliah anak yang jangka waktunya masih lebih dari 10 tahun dari sekarang, tapi produk ini tidak sesuai untuk memenuhi dana pendidikan jangka pendek untuk anak yang akan kuliah 3 tahun lagi. 4. Beli proteksi asuransi jiwa murni, yang akan memberikan jaminan apabila kepala keluarga meninggal dunia dan tidak dapat meneruskan investasi. Live a Beautiful Life, Prita Ghozie

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mending Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan?", https://lifestyle.kompas.com/read/2013/05/11/1409101/Mending.Tabungan.Pendidikan.atau.Asuransi.Pendidikan.
Tabungan adalah produk untuk menabung yang dapat menjaga keutuhan modal awal. Namun, tentu saja imbal hasilnya pasti tidak tinggi. Asuransi merupakan produk proteksi untuk melindungi keuangan keluarga apabila kepala keluarga yang menjadi sumber penghasilan meninggal dunia, atau menderita cacat total tetap permanen. Sehingga, jelas, tabungan untuk menabung, dan asuransi untuk proteksi. Nah, asuransi pendidikan pada dasarnya adalah kombinasi produk asuransi jiwa berjangka (term-life) plus tabungan. Fitur utama sebetulnya asuransi jiwa yang akan membayarkan uang pertanggungan apabila si tertanggung meninggal dunia sebelum si anak masuk universitas. Fitur tambahannya adalah memaksa Anda untuk menabung. Dari saldo tabungan yang terhimpun, perusahaan asuransi akan mengeluarkan sejumlah uang pada saat anak masuk SD, masuk SMP, masuk SMA, dan masuk universitas. Sehingga, jika Anda tidak meninggal dunia hingga polis berakhir, anak hanya mendapatkan porsi tabungan dalam bentuk pembayaran yang dijanjikan tersebut plus bonus bila ada. Tabungan pendidikan adalah produk tabungan berjangka yang biasanya berdurasi dua tahun ke atas, di mana Anda harus menyetorkan dana setiap bulan hingga jatuh tempo. Biasanya ditambahkan manfaat fitur asuransi jiwa, jadi tabungan akan terus tersetor meskipun orangtua meninggal dunia. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh ZAPFIN Research Division, rata-rata kenaikan biaya pendidikan di Indonesia mencapai 15 persen per tahun. Dengan angka ini, rasanya akan sulit jika Anda harus menyiapkan dana pendidikan anak jangka panjang dengan menabung di Tabungan Pendidikan yang hanya memberikan hasil sekitar 6 persen per tahun, dan juga asuransi pendidikan yang sebetulnya berfungsi untuk proteksi. Anda butuh berinvestasi untuk mempersiapkan dana pendidikan jangka panjang. Produk investasi seperti reksadana, adalah produk untuk melipatgandakan modal awal Anda dengan lebih cepat karena bisa memberikan potensi hasil hingga 20 persen per tahun. Namun, tentu saja resikonya bisa jadi nilai investasi menurun pada suatu periode. Tips mempersiapkan dana pendidikan 1. Tentukan sekolah mana yang ingin dituju, hitung kebutuhan biaya saat ini. Lakukan riset atau tanyakan kepada perencana keuangan mengenai hal ini. Lalu, hitung kebutuhan biaya nanti dengan memasukkan inflasi sebesar 10 - 15 persen per tahun. Anda bisa menggunakan fitur bantuan kalkulator Dana Pendidikan di www.zapfinance.co.id untuk menghitung. 2. Periksa kembali tabungan atau investasi yang sudah Anda persiapkan. Jika dananya belum cukup atau bahkan belum ada sama sekali, sekaranglah saatnya untuk mempersiapkan. 3. Sesuaikan produk keuangan yang dipilih dengan jangka waktu kebutuhannya. Masing-masing produk keuangan memiliki karakter dan fungsi yang berbeda. Misalnya, produk reksadana saham bisa digunakan untuk memenuhi tujuan dana kuliah anak yang jangka waktunya masih lebih dari 10 tahun dari sekarang, tapi produk ini tidak sesuai untuk memenuhi dana pendidikan jangka pendek untuk anak yang akan kuliah 3 tahun lagi. 4. Beli proteksi asuransi jiwa murni, yang akan memberikan jaminan apabila kepala keluarga meninggal dunia dan tidak dapat meneruskan investasi. Live a Beautiful Life, Prita Ghozie

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mending Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan?", https://lifestyle.kompas.com/read/2013/05/11/1409101/Mending.Tabungan.Pendidikan.atau.Asuransi.Pendidikan.
Tabungan adalah produk untuk menabung yang dapat menjaga keutuhan modal awal. Namun, tentu saja imbal hasilnya pasti tidak tinggi. Asuransi merupakan produk proteksi untuk melindungi keuangan keluarga apabila kepala keluarga yang menjadi sumber penghasilan meninggal dunia, atau menderita cacat total tetap permanen. Sehingga, jelas, tabungan untuk menabung, dan asuransi untuk proteksi. Nah, asuransi pendidikan pada dasarnya adalah kombinasi produk asuransi jiwa berjangka (term-life) plus tabungan. Fitur utama sebetulnya asuransi jiwa yang akan membayarkan uang pertanggungan apabila si tertanggung meninggal dunia sebelum si anak masuk universitas. Fitur tambahannya adalah memaksa Anda untuk menabung. Dari saldo tabungan yang terhimpun, perusahaan asuransi akan mengeluarkan sejumlah uang pada saat anak masuk SD, masuk SMP, masuk SMA, dan masuk universitas. Sehingga, jika Anda tidak meninggal dunia hingga polis berakhir, anak hanya mendapatkan porsi tabungan dalam bentuk pembayaran yang dijanjikan tersebut plus bonus bila ada. Tabungan pendidikan adalah produk tabungan berjangka yang biasanya berdurasi dua tahun ke atas, di mana Anda harus menyetorkan dana setiap bulan hingga jatuh tempo. Biasanya ditambahkan manfaat fitur asuransi jiwa, jadi tabungan akan terus tersetor meskipun orangtua meninggal dunia. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh ZAPFIN Research Division, rata-rata kenaikan biaya pendidikan di Indonesia mencapai 15 persen per tahun. Dengan angka ini, rasanya akan sulit jika Anda harus menyiapkan dana pendidikan anak jangka panjang dengan menabung di Tabungan Pendidikan yang hanya memberikan hasil sekitar 6 persen per tahun, dan juga asuransi pendidikan yang sebetulnya berfungsi untuk proteksi. Anda butuh berinvestasi untuk mempersiapkan dana pendidikan jangka panjang. Produk investasi seperti reksadana, adalah produk untuk melipatgandakan modal awal Anda dengan lebih cepat karena bisa memberikan potensi hasil hingga 20 persen per tahun. Namun, tentu saja resikonya bisa jadi nilai investasi menurun pada suatu periode. Tips mempersiapkan dana pendidikan 1. Tentukan sekolah mana yang ingin dituju, hitung kebutuhan biaya saat ini. Lakukan riset atau tanyakan kepada perencana keuangan mengenai hal ini. Lalu, hitung kebutuhan biaya nanti dengan memasukkan inflasi sebesar 10 - 15 persen per tahun. Anda bisa menggunakan fitur bantuan kalkulator Dana Pendidikan di www.zapfinance.co.id untuk menghitung. 2. Periksa kembali tabungan atau investasi yang sudah Anda persiapkan. Jika dananya belum cukup atau bahkan belum ada sama sekali, sekaranglah saatnya untuk mempersiapkan. 3. Sesuaikan produk keuangan yang dipilih dengan jangka waktu kebutuhannya. Masing-masing produk keuangan memiliki karakter dan fungsi yang berbeda. Misalnya, produk reksadana saham bisa digunakan untuk memenuhi tujuan dana kuliah anak yang jangka waktunya masih lebih dari 10 tahun dari sekarang, tapi produk ini tidak sesuai untuk memenuhi dana pendidikan jangka pendek untuk anak yang akan kuliah 3 tahun lagi. 4. Beli proteksi asuransi jiwa murni, yang akan memberikan jaminan apabila kepala keluarga meninggal dunia dan tidak dapat meneruskan investasi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mending Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan?", https://lifestyle.kompas.com/read/2013/05/11/1409101/Mending.Tabungan.Pendidikan.atau.Asuransi.Pendidikan.
Tabungan adalah produk untuk menabung yang dapat menjaga keutuhan modal awal. Namun, tentu saja imbal hasilnya pasti tidak tinggi. Asuransi merupakan produk proteksi untuk melindungi keuangan keluarga apabila kepala keluarga yang menjadi sumber penghasilan meninggal dunia, atau menderita cacat total tetap permanen. Sehingga, jelas, tabungan untuk menabung, dan asuransi untuk proteksi. Nah, asuransi pendidikan pada dasarnya adalah kombinasi produk asuransi jiwa berjangka (term-life) plus tabungan. Fitur utama sebetulnya asuransi jiwa yang akan membayarkan uang pertanggungan apabila si tertanggung meninggal dunia sebelum si anak masuk universitas. Fitur tambahannya adalah memaksa Anda untuk menabung. Dari saldo tabungan yang terhimpun, perusahaan asuransi akan mengeluarkan sejumlah uang pada saat anak masuk SD, masuk SMP, masuk SMA, dan masuk universitas. Sehingga, jika Anda tidak meninggal dunia hingga polis berakhir, anak hanya mendapatkan porsi tabungan dalam bentuk pembayaran yang dijanjikan tersebut plus bonus bila ada. Tabungan pendidikan adalah produk tabungan berjangka yang biasanya berdurasi dua tahun ke atas, di mana Anda harus menyetorkan dana setiap bulan hingga jatuh tempo. Biasanya ditambahkan manfaat fitur asuransi jiwa, jadi tabungan akan terus tersetor meskipun orangtua meninggal dunia. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh ZAPFIN Research Division, rata-rata kenaikan biaya pendidikan di Indonesia mencapai 15 persen per tahun. Dengan angka ini, rasanya akan sulit jika Anda harus menyiapkan dana pendidikan anak jangka panjang dengan menabung di Tabungan Pendidikan yang hanya memberikan hasil sekitar 6 persen per tahun, dan juga asuransi pendidikan yang sebetulnya berfungsi untuk proteksi. Anda butuh berinvestasi untuk mempersiapkan dana pendidikan jangka panjang. Produk investasi seperti reksadana, adalah produk untuk melipatgandakan modal awal Anda dengan lebih cepat karena bisa memberikan potensi hasil hingga 20 persen per tahun. Namun, tentu saja resikonya bisa jadi nilai investasi menurun pada suatu periode. Tips mempersiapkan dana pendidikan 1. Tentukan sekolah mana yang ingin dituju, hitung kebutuhan biaya saat ini. Lakukan riset atau tanyakan kepada perencana keuangan mengenai hal ini. Lalu, hitung kebutuhan biaya nanti dengan memasukkan inflasi sebesar 10 - 15 persen per tahun. Anda bisa menggunakan fitur bantuan kalkulator Dana Pendidikan di www.zapfinance.co.id untuk menghitung. 2. Periksa kembali tabungan atau investasi yang sudah Anda persiapkan. Jika dananya belum cukup atau bahkan belum ada sama sekali, sekaranglah saatnya untuk mempersiapkan. 3. Sesuaikan produk keuangan yang dipilih dengan jangka waktu kebutuhannya. Masing-masing produk keuangan memiliki karakter dan fungsi yang berbeda. Misalnya, produk reksadana saham bisa digunakan untuk memenuhi tujuan dana kuliah anak yang jangka waktunya masih lebih dari 10 tahun dari sekarang, tapi produk ini tidak sesuai untuk memenuhi dana pendidikan jangka pendek untuk anak yang akan kuliah 3 tahun lagi. 4. Beli proteksi asuransi jiwa murni, yang akan memberikan jaminan apabila kepala keluarga meninggal dunia dan tidak dapat meneruskan investasi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mending Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan?", https://lifestyle.kompas.com/read/2013/05/11/1409101/Mending.Tabungan.Pendidikan.atau.Asuransi.Pendidikan.
Tabungan adalah produk untuk menabung yang dapat menjaga keutuhan modal awal. Namun, tentu saja imbal hasilnya pasti tidak tinggi. Asuransi merupakan produk proteksi untuk melindungi keuangan keluarga apabila kepala keluarga yang menjadi sumber penghasilan meninggal dunia, atau menderita cacat total tetap permanen. Sehingga, jelas, tabungan untuk menabung, dan asuransi untuk proteksi. Nah, asuransi pendidikan pada dasarnya adalah kombinasi produk asuransi jiwa berjangka (term-life) plus tabungan. Fitur utama sebetulnya asuransi jiwa yang akan membayarkan uang pertanggungan apabila si tertanggung meninggal dunia sebelum si anak masuk universitas. Fitur tambahannya adalah memaksa Anda untuk menabung. Dari saldo tabungan yang terhimpun, perusahaan asuransi akan mengeluarkan sejumlah uang pada saat anak masuk SD, masuk SMP, masuk SMA, dan masuk universitas. Sehingga, jika Anda tidak meninggal dunia hingga polis berakhir, anak hanya mendapatkan porsi tabungan dalam bentuk pembayaran yang dijanjikan tersebut plus bonus bila ada. Tabungan pendidikan adalah produk tabungan berjangka yang biasanya berdurasi dua tahun ke atas, di mana Anda harus menyetorkan dana setiap bulan hingga jatuh tempo. Biasanya ditambahkan manfaat fitur asuransi jiwa, jadi tabungan akan terus tersetor meskipun orangtua meninggal dunia. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh ZAPFIN Research Division, rata-rata kenaikan biaya pendidikan di Indonesia mencapai 15 persen per tahun. Dengan angka ini, rasanya akan sulit jika Anda harus menyiapkan dana pendidikan anak jangka panjang dengan menabung di Tabungan Pendidikan yang hanya memberikan hasil sekitar 6 persen per tahun, dan juga asuransi pendidikan yang sebetulnya berfungsi untuk proteksi. Anda butuh berinvestasi untuk mempersiapkan dana pendidikan jangka panjang. Produk investasi seperti reksadana, adalah produk untuk melipatgandakan modal awal Anda dengan lebih cepat karena bisa memberikan potensi hasil hingga 20 persen per tahun. Namun, tentu saja resikonya bisa jadi nilai investasi menurun pada suatu periode. Tips mempersiapkan dana pendidikan 1. Tentukan sekolah mana yang ingin dituju, hitung kebutuhan biaya saat ini. Lakukan riset atau tanyakan kepada perencana keuangan mengenai hal ini. Lalu, hitung kebutuhan biaya nanti dengan memasukkan inflasi sebesar 10 - 15 persen per tahun. Anda bisa menggunakan fitur bantuan kalkulator Dana Pendidikan di www.zapfinance.co.id untuk menghitung. 2. Periksa kembali tabungan atau investasi yang sudah Anda persiapkan. Jika dananya belum cukup atau bahkan belum ada sama sekali, sekaranglah saatnya untuk mempersiapkan. 3. Sesuaikan produk keuangan yang dipilih dengan jangka waktu kebutuhannya. Masing-masing produk keuangan memiliki karakter dan fungsi yang berbeda. Misalnya, produk reksadana saham bisa digunakan untuk memenuhi tujuan dana kuliah anak yang jangka waktunya masih lebih dari 10 tahun dari sekarang, tapi produk ini tidak sesuai untuk memenuhi dana pendidikan jangka pendek untuk anak yang akan kuliah 3 tahun lagi. 4. Beli proteksi asuransi jiwa murni, yang akan memberikan jaminan apabila kepala keluarga meninggal dunia dan tidak dapat meneruskan investasi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mending Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan?", https://lifestyle.kompas.com/read/2013/05/11/1409101/Mending.Tabungan.Pendidikan.atau.Asuransi.Pendidikan.

PUISI WIJI THUKUL : PERINGATAN

PERINGATAN

Jika rakyat pergi
Ketika penguasa pidato
Kita harus hati-hati
Barangkali mereka putus asa

Kalau rakyat bersembunyi
Dan berbisik-bisik
Ketika membicarakan masalahnya sendiri
Penguasa harus waspada dan belajar mendengar

Bila rakyat berani mengeluh
Itu artinya sudah gawat
Dan bila omongan penguasa
Tidak boleh dibantah
Kebenaran pasti terancam

Apabila usul ditolak tanpa ditimbang
Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
Dituduh subversif dan mengganggu keamanan
Maka hanya ada satu kata: lawan!.
(Wiji Thukul, 1986)


agen asuransi jiwa kesehatan sidoarjo