Tabungan adalah produk
untuk menabung yang dapat menjaga keutuhan modal awal. Namun, tentu saja
imbal hasilnya pasti tidak tinggi. Asuransi merupakan produk proteksi
untuk melindungi keuangan keluarga apabila kepala keluarga yang menjadi
sumber penghasilan meninggal dunia, atau menderita cacat total tetap
permanen. Sehingga, jelas, tabungan untuk menabung, dan asuransi untuk
proteksi.
Nah, asuransi pendidikan pada dasarnya adalah kombinasi produk asuransi
jiwa berjangka (term-life) plus tabungan. Fitur utama sebetulnya
asuransi jiwa yang akan membayarkan uang pertanggungan apabila si
tertanggung meninggal dunia sebelum si anak masuk universitas. Fitur
tambahannya adalah memaksa Anda untuk menabung.
Dari saldo tabungan yang terhimpun, perusahaan asuransi akan
mengeluarkan sejumlah uang pada saat anak masuk SD, masuk SMP, masuk
SMA, dan masuk universitas. Sehingga, jika Anda tidak meninggal dunia
hingga polis berakhir, anak hanya mendapatkan porsi tabungan dalam
bentuk pembayaran yang dijanjikan tersebut plus bonus bila ada.
Tabungan pendidikan adalah produk tabungan berjangka yang biasanya
berdurasi dua tahun ke atas, di mana Anda harus menyetorkan dana setiap
bulan hingga jatuh tempo. Biasanya ditambahkan manfaat fitur asuransi
jiwa, jadi tabungan akan terus tersetor meskipun orangtua meninggal
dunia.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh ZAPFIN Research Division,
rata-rata kenaikan biaya pendidikan di Indonesia mencapai 15 persen per
tahun. Dengan angka ini, rasanya akan sulit jika Anda harus menyiapkan
dana pendidikan anak jangka panjang dengan menabung di Tabungan
Pendidikan yang hanya memberikan hasil sekitar 6 persen per tahun, dan
juga asuransi pendidikan yang sebetulnya berfungsi untuk proteksi.
Anda butuh berinvestasi untuk mempersiapkan dana pendidikan jangka
panjang. Produk investasi seperti reksadana, adalah produk untuk
melipatgandakan modal awal Anda dengan lebih cepat karena bisa
memberikan potensi hasil hingga 20 persen per tahun. Namun, tentu saja
resikonya bisa jadi nilai investasi menurun pada suatu periode.
Tips mempersiapkan dana pendidikan
1. Tentukan sekolah mana yang ingin dituju, hitung kebutuhan biaya saat
ini. Lakukan riset atau tanyakan kepada perencana keuangan mengenai hal
ini. Lalu, hitung kebutuhan biaya nanti dengan memasukkan inflasi
sebesar 10 - 15 persen per tahun. Anda bisa menggunakan fitur bantuan
kalkulator Dana Pendidikan di www.zapfinance.co.id untuk menghitung.
2. Periksa kembali tabungan atau investasi yang sudah Anda persiapkan.
Jika dananya belum cukup atau bahkan belum ada sama sekali, sekaranglah
saatnya untuk mempersiapkan.
3. Sesuaikan produk keuangan yang dipilih dengan jangka waktu
kebutuhannya. Masing-masing produk keuangan memiliki karakter dan fungsi
yang berbeda. Misalnya, produk reksadana saham bisa digunakan untuk
memenuhi tujuan dana kuliah anak yang jangka waktunya masih lebih dari
10 tahun dari sekarang, tapi produk ini tidak sesuai untuk memenuhi dana
pendidikan jangka pendek untuk anak yang akan kuliah 3 tahun lagi.
4. Beli proteksi asuransi jiwa murni, yang akan memberikan jaminan
apabila kepala keluarga meninggal dunia dan tidak dapat meneruskan
investasi.
Live a Beautiful Life,
Prita Ghozie
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mending Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan?", https://lifestyle.kompas.com/read/2013/05/11/1409101/Mending.Tabungan.Pendidikan.atau.Asuransi.Pendidikan.
Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami manfaat dari asuransi pendidikan. sehingga mereka sering salah paham antara asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mending Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan?", https://lifestyle.kompas.com/read/2013/05/11/1409101/Mending.Tabungan.Pendidikan.atau.Asuransi.Pendidikan.
berikut penjelasan singkatnya.
Tabungan adalah produk untuk menabung yang dapat menjaga
keutuhan modal awal. Namun, tentu saja imbal hasilnya pasti tidak tinggi.
Asuransi merupakan produk proteksi untuk melindungi keuangan keluarga apabila
kepala keluarga yang menjadi sumber penghasilan meninggal dunia, atau menderita
cacat total tetap permanen. Sehingga, jelas, tabungan untuk menabung, dan
asuransi untuk proteksi. Nah, asuransi pendidikan pada dasarnya adalah
kombinasi produk asuransi jiwa berjangka (term-life) plus tabungan.
Fitur utama sebetulnya asuransi jiwa yang akan membayarkan
uang pertanggungan apabila si tertanggung meninggal dunia sebelum si anak masuk
universitas. Fitur tambahannya adalah memaksa Anda untuk menabung. Dari saldo
tabungan yang terhimpun, perusahaan asuransi akan mengeluarkan sejumlah uang
pada saat anak masuk SD, masuk SMP, masuk SMA, dan masuk universitas. Sehingga,
jika Anda tidak meninggal dunia hingga polis berakhir, anak hanya mendapatkan
porsi tabungan dalam bentuk pembayaran yang dijanjikan tersebut plus bonus bila
ada.
Tabungan pendidikan adalah produk tabungan berjangka yang
biasanya berdurasi dua tahun ke atas, di mana Anda harus menyetorkan dana
setiap bulan hingga jatuh tempo. Biasanya ditambahkan manfaat fitur asuransi
jiwa, jadi tabungan akan terus tersetor meskipun orangtua meninggal dunia.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh ZAPFIN Research Division, rata-rata
kenaikan biaya pendidikan di Indonesia mencapai 15 persen per tahun. Dengan
angka ini, rasanya akan sulit jika Anda harus menyiapkan dana pendidikan anak
jangka panjang dengan menabung di Tabungan Pendidikan yang hanya memberikan
hasil sekitar 6 persen per tahun, dan juga asuransi pendidikan yang sebetulnya
berfungsi untuk proteksi. Anda butuh berinvestasi untuk mempersiapkan dana pendidikan
jangka panjang. Produk investasi seperti reksadana, adalah produk untuk
melipatgandakan modal awal Anda dengan lebih cepat karena bisa memberikan
potensi hasil hingga 20 persen per tahun. Namun, tentu saja resikonya bisa jadi
nilai investasi menurun pada suatu periode.
Tips mempersiapkan dana pendidikan :
1. Tentukan sekolah mana yang ingin dituju, hitung kebutuhan
biaya saat ini. Lakukan riset atau tanyakan kepada perencana keuangan mengenai
hal ini. Lalu, hitung kebutuhan biaya nanti dengan memasukkan inflasi sebesar
10 - 15 persen per tahun. Anda bisa menggunakan fitur bantuan kalkulator Dana
Pendidikan di www.zapfinance.co.id untuk menghitung.
2. Periksa kembali tabungan atau investasi yang sudah Anda
persiapkan. Jika dananya belum cukup atau bahkan belum ada sama sekali,
sekaranglah saatnya untuk mempersiapkan.
3. Sesuaikan produk keuangan yang dipilih dengan jangka
waktu kebutuhannya. Masing-masing produk keuangan memiliki karakter dan fungsi
yang berbeda. Misalnya, produk reksadana saham bisa digunakan untuk memenuhi
tujuan dana kuliah anak yang jangka waktunya masih lebih dari 10 tahun dari
sekarang, tapi produk ini tidak sesuai untuk memenuhi dana pendidikan jangka
pendek untuk anak yang akan kuliah 3 tahun lagi.
4. Beli proteksi asuransi jiwa murni, yang akan memberikan
jaminan apabila kepala keluarga meninggal dunia dan tidak dapat meneruskan investasi.
Untuk informasi lebih jelasnya bisa menghubungi kami.
0858-5922-0010
agen asuransi jiwa kesehatan sidoarjo
Tabungan adalah produk
untuk menabung yang dapat menjaga keutuhan modal awal. Namun, tentu saja
imbal hasilnya pasti tidak tinggi. Asuransi merupakan produk proteksi
untuk melindungi keuangan keluarga apabila kepala keluarga yang menjadi
sumber penghasilan meninggal dunia, atau menderita cacat total tetap
permanen. Sehingga, jelas, tabungan untuk menabung, dan asuransi untuk
proteksi.
Nah, asuransi pendidikan pada dasarnya adalah kombinasi produk asuransi
jiwa berjangka (term-life) plus tabungan. Fitur utama sebetulnya
asuransi jiwa yang akan membayarkan uang pertanggungan apabila si
tertanggung meninggal dunia sebelum si anak masuk universitas. Fitur
tambahannya adalah memaksa Anda untuk menabung.
Dari saldo tabungan yang terhimpun, perusahaan asuransi akan
mengeluarkan sejumlah uang pada saat anak masuk SD, masuk SMP, masuk
SMA, dan masuk universitas. Sehingga, jika Anda tidak meninggal dunia
hingga polis berakhir, anak hanya mendapatkan porsi tabungan dalam
bentuk pembayaran yang dijanjikan tersebut plus bonus bila ada.
Tabungan pendidikan adalah produk tabungan berjangka yang biasanya
berdurasi dua tahun ke atas, di mana Anda harus menyetorkan dana setiap
bulan hingga jatuh tempo. Biasanya ditambahkan manfaat fitur asuransi
jiwa, jadi tabungan akan terus tersetor meskipun orangtua meninggal
dunia.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh ZAPFIN Research Division,
rata-rata kenaikan biaya pendidikan di Indonesia mencapai 15 persen per
tahun. Dengan angka ini, rasanya akan sulit jika Anda harus menyiapkan
dana pendidikan anak jangka panjang dengan menabung di Tabungan
Pendidikan yang hanya memberikan hasil sekitar 6 persen per tahun, dan
juga asuransi pendidikan yang sebetulnya berfungsi untuk proteksi.
Anda butuh berinvestasi untuk mempersiapkan dana pendidikan jangka
panjang. Produk investasi seperti reksadana, adalah produk untuk
melipatgandakan modal awal Anda dengan lebih cepat karena bisa
memberikan potensi hasil hingga 20 persen per tahun. Namun, tentu saja
resikonya bisa jadi nilai investasi menurun pada suatu periode.
Tips mempersiapkan dana pendidikan
1. Tentukan sekolah mana yang ingin dituju, hitung kebutuhan biaya saat
ini. Lakukan riset atau tanyakan kepada perencana keuangan mengenai hal
ini. Lalu, hitung kebutuhan biaya nanti dengan memasukkan inflasi
sebesar 10 - 15 persen per tahun. Anda bisa menggunakan fitur bantuan
kalkulator Dana Pendidikan di www.zapfinance.co.id untuk menghitung.
2. Periksa kembali tabungan atau investasi yang sudah Anda persiapkan.
Jika dananya belum cukup atau bahkan belum ada sama sekali, sekaranglah
saatnya untuk mempersiapkan.
3. Sesuaikan produk keuangan yang dipilih dengan jangka waktu
kebutuhannya. Masing-masing produk keuangan memiliki karakter dan fungsi
yang berbeda. Misalnya, produk reksadana saham bisa digunakan untuk
memenuhi tujuan dana kuliah anak yang jangka waktunya masih lebih dari
10 tahun dari sekarang, tapi produk ini tidak sesuai untuk memenuhi dana
pendidikan jangka pendek untuk anak yang akan kuliah 3 tahun lagi.
4. Beli proteksi asuransi jiwa murni, yang akan memberikan jaminan
apabila kepala keluarga meninggal dunia dan tidak dapat meneruskan
investasi.
Live a Beautiful Life,
Prita Ghozie
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mending Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan?", https://lifestyle.kompas.com/read/2013/05/11/1409101/Mending.Tabungan.Pendidikan.atau.Asuransi.Pendidikan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mending Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan?", https://lifestyle.kompas.com/read/2013/05/11/1409101/Mending.Tabungan.Pendidikan.atau.Asuransi.Pendidikan.
Tabungan adalah produk
untuk menabung yang dapat menjaga keutuhan modal awal. Namun, tentu saja
imbal hasilnya pasti tidak tinggi. Asuransi merupakan produk proteksi
untuk melindungi keuangan keluarga apabila kepala keluarga yang menjadi
sumber penghasilan meninggal dunia, atau menderita cacat total tetap
permanen. Sehingga, jelas, tabungan untuk menabung, dan asuransi untuk
proteksi.
Nah, asuransi pendidikan pada dasarnya adalah kombinasi produk asuransi
jiwa berjangka (term-life) plus tabungan. Fitur utama sebetulnya
asuransi jiwa yang akan membayarkan uang pertanggungan apabila si
tertanggung meninggal dunia sebelum si anak masuk universitas. Fitur
tambahannya adalah memaksa Anda untuk menabung.
Dari saldo tabungan yang terhimpun, perusahaan asuransi akan
mengeluarkan sejumlah uang pada saat anak masuk SD, masuk SMP, masuk
SMA, dan masuk universitas. Sehingga, jika Anda tidak meninggal dunia
hingga polis berakhir, anak hanya mendapatkan porsi tabungan dalam
bentuk pembayaran yang dijanjikan tersebut plus bonus bila ada.
Tabungan pendidikan adalah produk tabungan berjangka yang biasanya
berdurasi dua tahun ke atas, di mana Anda harus menyetorkan dana setiap
bulan hingga jatuh tempo. Biasanya ditambahkan manfaat fitur asuransi
jiwa, jadi tabungan akan terus tersetor meskipun orangtua meninggal
dunia.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh ZAPFIN Research Division,
rata-rata kenaikan biaya pendidikan di Indonesia mencapai 15 persen per
tahun. Dengan angka ini, rasanya akan sulit jika Anda harus menyiapkan
dana pendidikan anak jangka panjang dengan menabung di Tabungan
Pendidikan yang hanya memberikan hasil sekitar 6 persen per tahun, dan
juga asuransi pendidikan yang sebetulnya berfungsi untuk proteksi.
Anda butuh berinvestasi untuk mempersiapkan dana pendidikan jangka
panjang. Produk investasi seperti reksadana, adalah produk untuk
melipatgandakan modal awal Anda dengan lebih cepat karena bisa
memberikan potensi hasil hingga 20 persen per tahun. Namun, tentu saja
resikonya bisa jadi nilai investasi menurun pada suatu periode.
Tips mempersiapkan dana pendidikan
1. Tentukan sekolah mana yang ingin dituju, hitung kebutuhan biaya saat
ini. Lakukan riset atau tanyakan kepada perencana keuangan mengenai hal
ini. Lalu, hitung kebutuhan biaya nanti dengan memasukkan inflasi
sebesar 10 - 15 persen per tahun. Anda bisa menggunakan fitur bantuan
kalkulator Dana Pendidikan di www.zapfinance.co.id untuk menghitung.
2. Periksa kembali tabungan atau investasi yang sudah Anda persiapkan.
Jika dananya belum cukup atau bahkan belum ada sama sekali, sekaranglah
saatnya untuk mempersiapkan.
3. Sesuaikan produk keuangan yang dipilih dengan jangka waktu
kebutuhannya. Masing-masing produk keuangan memiliki karakter dan fungsi
yang berbeda. Misalnya, produk reksadana saham bisa digunakan untuk
memenuhi tujuan dana kuliah anak yang jangka waktunya masih lebih dari
10 tahun dari sekarang, tapi produk ini tidak sesuai untuk memenuhi dana
pendidikan jangka pendek untuk anak yang akan kuliah 3 tahun lagi.
4. Beli proteksi asuransi jiwa murni, yang akan memberikan jaminan
apabila kepala keluarga meninggal dunia dan tidak dapat meneruskan
investasi.
Live a Beautiful Life,
Prita Ghozie
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mending Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan?", https://lifestyle.kompas.com/read/2013/05/11/1409101/Mending.Tabungan.Pendidikan.atau.Asuransi.Pendidikan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mending Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan?", https://lifestyle.kompas.com/read/2013/05/11/1409101/Mending.Tabungan.Pendidikan.atau.Asuransi.Pendidikan.
Tabungan adalah produk
untuk menabung yang dapat menjaga keutuhan modal awal. Namun, tentu saja
imbal hasilnya pasti tidak tinggi. Asuransi merupakan produk proteksi
untuk melindungi keuangan keluarga apabila kepala keluarga yang menjadi
sumber penghasilan meninggal dunia, atau menderita cacat total tetap
permanen. Sehingga, jelas, tabungan untuk menabung, dan asuransi untuk
proteksi.
Nah, asuransi pendidikan pada dasarnya adalah kombinasi produk asuransi
jiwa berjangka (term-life) plus tabungan. Fitur utama sebetulnya
asuransi jiwa yang akan membayarkan uang pertanggungan apabila si
tertanggung meninggal dunia sebelum si anak masuk universitas. Fitur
tambahannya adalah memaksa Anda untuk menabung.
Dari saldo tabungan yang terhimpun, perusahaan asuransi akan
mengeluarkan sejumlah uang pada saat anak masuk SD, masuk SMP, masuk
SMA, dan masuk universitas. Sehingga, jika Anda tidak meninggal dunia
hingga polis berakhir, anak hanya mendapatkan porsi tabungan dalam
bentuk pembayaran yang dijanjikan tersebut plus bonus bila ada.
Tabungan pendidikan adalah produk tabungan berjangka yang biasanya
berdurasi dua tahun ke atas, di mana Anda harus menyetorkan dana setiap
bulan hingga jatuh tempo. Biasanya ditambahkan manfaat fitur asuransi
jiwa, jadi tabungan akan terus tersetor meskipun orangtua meninggal
dunia.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh ZAPFIN Research Division,
rata-rata kenaikan biaya pendidikan di Indonesia mencapai 15 persen per
tahun. Dengan angka ini, rasanya akan sulit jika Anda harus menyiapkan
dana pendidikan anak jangka panjang dengan menabung di Tabungan
Pendidikan yang hanya memberikan hasil sekitar 6 persen per tahun, dan
juga asuransi pendidikan yang sebetulnya berfungsi untuk proteksi.
Anda butuh berinvestasi untuk mempersiapkan dana pendidikan jangka
panjang. Produk investasi seperti reksadana, adalah produk untuk
melipatgandakan modal awal Anda dengan lebih cepat karena bisa
memberikan potensi hasil hingga 20 persen per tahun. Namun, tentu saja
resikonya bisa jadi nilai investasi menurun pada suatu periode.
Tips mempersiapkan dana pendidikan
1. Tentukan sekolah mana yang ingin dituju, hitung kebutuhan biaya saat
ini. Lakukan riset atau tanyakan kepada perencana keuangan mengenai hal
ini. Lalu, hitung kebutuhan biaya nanti dengan memasukkan inflasi
sebesar 10 - 15 persen per tahun. Anda bisa menggunakan fitur bantuan
kalkulator Dana Pendidikan di www.zapfinance.co.id untuk menghitung.
2. Periksa kembali tabungan atau investasi yang sudah Anda persiapkan.
Jika dananya belum cukup atau bahkan belum ada sama sekali, sekaranglah
saatnya untuk mempersiapkan.
3. Sesuaikan produk keuangan yang dipilih dengan jangka waktu
kebutuhannya. Masing-masing produk keuangan memiliki karakter dan fungsi
yang berbeda. Misalnya, produk reksadana saham bisa digunakan untuk
memenuhi tujuan dana kuliah anak yang jangka waktunya masih lebih dari
10 tahun dari sekarang, tapi produk ini tidak sesuai untuk memenuhi dana
pendidikan jangka pendek untuk anak yang akan kuliah 3 tahun lagi.
4. Beli proteksi asuransi jiwa murni, yang akan memberikan jaminan
apabila kepala keluarga meninggal dunia dan tidak dapat meneruskan
investasi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mending Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan?", https://lifestyle.kompas.com/read/2013/05/11/1409101/Mending.Tabungan.Pendidikan.atau.Asuransi.Pendidikan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mending Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan?", https://lifestyle.kompas.com/read/2013/05/11/1409101/Mending.Tabungan.Pendidikan.atau.Asuransi.Pendidikan.
Tabungan adalah produk
untuk menabung yang dapat menjaga keutuhan modal awal. Namun, tentu saja
imbal hasilnya pasti tidak tinggi. Asuransi merupakan produk proteksi
untuk melindungi keuangan keluarga apabila kepala keluarga yang menjadi
sumber penghasilan meninggal dunia, atau menderita cacat total tetap
permanen. Sehingga, jelas, tabungan untuk menabung, dan asuransi untuk
proteksi.
Nah, asuransi pendidikan pada dasarnya adalah kombinasi produk asuransi
jiwa berjangka (term-life) plus tabungan. Fitur utama sebetulnya
asuransi jiwa yang akan membayarkan uang pertanggungan apabila si
tertanggung meninggal dunia sebelum si anak masuk universitas. Fitur
tambahannya adalah memaksa Anda untuk menabung.
Dari saldo tabungan yang terhimpun, perusahaan asuransi akan
mengeluarkan sejumlah uang pada saat anak masuk SD, masuk SMP, masuk
SMA, dan masuk universitas. Sehingga, jika Anda tidak meninggal dunia
hingga polis berakhir, anak hanya mendapatkan porsi tabungan dalam
bentuk pembayaran yang dijanjikan tersebut plus bonus bila ada.
Tabungan pendidikan adalah produk tabungan berjangka yang biasanya
berdurasi dua tahun ke atas, di mana Anda harus menyetorkan dana setiap
bulan hingga jatuh tempo. Biasanya ditambahkan manfaat fitur asuransi
jiwa, jadi tabungan akan terus tersetor meskipun orangtua meninggal
dunia.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh ZAPFIN Research Division,
rata-rata kenaikan biaya pendidikan di Indonesia mencapai 15 persen per
tahun. Dengan angka ini, rasanya akan sulit jika Anda harus menyiapkan
dana pendidikan anak jangka panjang dengan menabung di Tabungan
Pendidikan yang hanya memberikan hasil sekitar 6 persen per tahun, dan
juga asuransi pendidikan yang sebetulnya berfungsi untuk proteksi.
Anda butuh berinvestasi untuk mempersiapkan dana pendidikan jangka
panjang. Produk investasi seperti reksadana, adalah produk untuk
melipatgandakan modal awal Anda dengan lebih cepat karena bisa
memberikan potensi hasil hingga 20 persen per tahun. Namun, tentu saja
resikonya bisa jadi nilai investasi menurun pada suatu periode.
Tips mempersiapkan dana pendidikan
1. Tentukan sekolah mana yang ingin dituju, hitung kebutuhan biaya saat
ini. Lakukan riset atau tanyakan kepada perencana keuangan mengenai hal
ini. Lalu, hitung kebutuhan biaya nanti dengan memasukkan inflasi
sebesar 10 - 15 persen per tahun. Anda bisa menggunakan fitur bantuan
kalkulator Dana Pendidikan di www.zapfinance.co.id untuk menghitung.
2. Periksa kembali tabungan atau investasi yang sudah Anda persiapkan.
Jika dananya belum cukup atau bahkan belum ada sama sekali, sekaranglah
saatnya untuk mempersiapkan.
3. Sesuaikan produk keuangan yang dipilih dengan jangka waktu
kebutuhannya. Masing-masing produk keuangan memiliki karakter dan fungsi
yang berbeda. Misalnya, produk reksadana saham bisa digunakan untuk
memenuhi tujuan dana kuliah anak yang jangka waktunya masih lebih dari
10 tahun dari sekarang, tapi produk ini tidak sesuai untuk memenuhi dana
pendidikan jangka pendek untuk anak yang akan kuliah 3 tahun lagi.
4. Beli proteksi asuransi jiwa murni, yang akan memberikan jaminan
apabila kepala keluarga meninggal dunia dan tidak dapat meneruskan
investasi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mending Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan?", https://lifestyle.kompas.com/read/2013/05/11/1409101/Mending.Tabungan.Pendidikan.atau.Asuransi.Pendidikan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mending Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan?", https://lifestyle.kompas.com/read/2013/05/11/1409101/Mending.Tabungan.Pendidikan.atau.Asuransi.Pendidikan.
Tabungan adalah produk
untuk menabung yang dapat menjaga keutuhan modal awal. Namun, tentu saja
imbal hasilnya pasti tidak tinggi. Asuransi merupakan produk proteksi
untuk melindungi keuangan keluarga apabila kepala keluarga yang menjadi
sumber penghasilan meninggal dunia, atau menderita cacat total tetap
permanen. Sehingga, jelas, tabungan untuk menabung, dan asuransi untuk
proteksi.
Nah, asuransi pendidikan pada dasarnya adalah kombinasi produk asuransi
jiwa berjangka (term-life) plus tabungan. Fitur utama sebetulnya
asuransi jiwa yang akan membayarkan uang pertanggungan apabila si
tertanggung meninggal dunia sebelum si anak masuk universitas. Fitur
tambahannya adalah memaksa Anda untuk menabung.
Dari saldo tabungan yang terhimpun, perusahaan asuransi akan
mengeluarkan sejumlah uang pada saat anak masuk SD, masuk SMP, masuk
SMA, dan masuk universitas. Sehingga, jika Anda tidak meninggal dunia
hingga polis berakhir, anak hanya mendapatkan porsi tabungan dalam
bentuk pembayaran yang dijanjikan tersebut plus bonus bila ada.
Tabungan pendidikan adalah produk tabungan berjangka yang biasanya
berdurasi dua tahun ke atas, di mana Anda harus menyetorkan dana setiap
bulan hingga jatuh tempo. Biasanya ditambahkan manfaat fitur asuransi
jiwa, jadi tabungan akan terus tersetor meskipun orangtua meninggal
dunia.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh ZAPFIN Research Division,
rata-rata kenaikan biaya pendidikan di Indonesia mencapai 15 persen per
tahun. Dengan angka ini, rasanya akan sulit jika Anda harus menyiapkan
dana pendidikan anak jangka panjang dengan menabung di Tabungan
Pendidikan yang hanya memberikan hasil sekitar 6 persen per tahun, dan
juga asuransi pendidikan yang sebetulnya berfungsi untuk proteksi.
Anda butuh berinvestasi untuk mempersiapkan dana pendidikan jangka
panjang. Produk investasi seperti reksadana, adalah produk untuk
melipatgandakan modal awal Anda dengan lebih cepat karena bisa
memberikan potensi hasil hingga 20 persen per tahun. Namun, tentu saja
resikonya bisa jadi nilai investasi menurun pada suatu periode.
Tips mempersiapkan dana pendidikan
1. Tentukan sekolah mana yang ingin dituju, hitung kebutuhan biaya saat
ini. Lakukan riset atau tanyakan kepada perencana keuangan mengenai hal
ini. Lalu, hitung kebutuhan biaya nanti dengan memasukkan inflasi
sebesar 10 - 15 persen per tahun. Anda bisa menggunakan fitur bantuan
kalkulator Dana Pendidikan di www.zapfinance.co.id untuk menghitung.
2. Periksa kembali tabungan atau investasi yang sudah Anda persiapkan.
Jika dananya belum cukup atau bahkan belum ada sama sekali, sekaranglah
saatnya untuk mempersiapkan.
3. Sesuaikan produk keuangan yang dipilih dengan jangka waktu
kebutuhannya. Masing-masing produk keuangan memiliki karakter dan fungsi
yang berbeda. Misalnya, produk reksadana saham bisa digunakan untuk
memenuhi tujuan dana kuliah anak yang jangka waktunya masih lebih dari
10 tahun dari sekarang, tapi produk ini tidak sesuai untuk memenuhi dana
pendidikan jangka pendek untuk anak yang akan kuliah 3 tahun lagi.
4. Beli proteksi asuransi jiwa murni, yang akan memberikan jaminan
apabila kepala keluarga meninggal dunia dan tidak dapat meneruskan
investasi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mending Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan?", https://lifestyle.kompas.com/read/2013/05/11/1409101/Mending.Tabungan.Pendidikan.atau.Asuransi.Pendidikan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mending Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan?", https://lifestyle.kompas.com/read/2013/05/11/1409101/Mending.Tabungan.Pendidikan.atau.Asuransi.Pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar